Cemeti Ali Tanduk Pupul Jubah Perang H9
Kali ini kami menghadirkan salah satu Cemeti Ali Tanduk Pupul Super istimewa dengan isian jubah perang.Selain itu dibuat pada hari khusus yaitu pada tanggal 9 Dzulhijjah yang terkenal akan tuahnya.Menjadikan jenis cemeti ini sangatlah direkomendasikan bagi anda yang menginginkan pegangan untuk keselamatan dengan daya pukul mematikan.
Cemeti Ali tanduk pupul Jubah perang H9 sendiri dibuat dari bahan Pupul Kijang yang lepas sendiri saat hewan tersebut masih hidup.Jadi insya Allah aman dan bukan merupakan barang berbahaya.
Untuk anda yang baru saja berkunjung di Blog ini dan belum mengenal apa itu cemeti ali sebaiknya menyimak terlebih dahulu penjelasan di bawah ini.
APA ITU CEMETI ALI?
Cemeti
pada umumnya istilah lain daripada pecut atau cambuk, yaitu senjata
yang terbuat dari bahan yang lentur, digunakan untuk memukul lawan dari
jarak jauh.Namun berbeda dengan Cemeti senjata khas Banjar atau dikenal
dengan nama Cemeti Ali (disingkat : CA).
Riwayat
asal-muasal penamaan tambahan Ali pada Cemeti khas Banjar tidak
diketahui pasti merujuk kepada siapa penamaan tersebut.Sebagian
masyarakat Banjar menyebutkan merujuk penamaan kepada Sayyidina
Ali karamallahu Wajhah yang memiliki karomah dan kekuatan kepahlawanan luar biasa. Sebagian yang lain ada juga menyebutkan penamaan
tersebut karena Cemeti tersebut memiliki predikat sebagai senjata yang
sakral dan bertuah tinggi.
Adapun
mengenai awal pembuatannya, berdasarkan sejarah diketahui pada masa
islam telah masuk di Masyarakat Banjar, yakni pertama kali dibuat oleh
Ulama Tasawwuf yang memiliki keistimewaan dan kemampuan yang luar biasa
(ulama khos) yaitu Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari dengan bentuk
tongkat sepanjang kurang lebih 70 cm s.d 90 cm.
Pada
masa itu Cemeti Ali merupakan senjata yang mematikan dan dibuat khusus
untuk sarana bela diri (keselamatan) dan perlawanan terhadap penjajahan.Karena persenjataan dilucuti oleh Belanda Pada masa perjuangan
kemerdekaan.
Seiring dengan keadaan yang menuntut untuk mudahnya membawa
senjata dan agar tidak dicurigai oleh Penjajah, maka bentuk Cemeti Ali
lebih pendek daripada tongkat.Sekitar sejengkal sampai dengan
seukuran lengan tangan ( 30 cm – 50 cm) yang dapat kita lihat di Museum
Wasaka peninggalan pejuang Banjar pada masa perjuangan kemerdekaan.
Selain
sebagai senjata untuk bertarung fisik, Cemeti Ali juga digunakan oleh
Orang Banjar sebagai sarana mengusir makhluk-makhluk astral yang tidak
kasat mata.Energi-energi negatif atau kumpulan energi yang mengunci
secara ghaib.
Perkembangan bentuk lainnya yaitu seukuran telunjuk atau
sekitar 6 cm atau seukuran genggaman yang dapat dijadikan buah kalung
(liontin) namun tuahnya tetap sama seperti ukuran cemeti lainnya.
Setelah
masa Syekh K.H Arsyad Al-banjari (Datu Kelampayan), Cemeti Ali
dilanjutkan dibuat oleh ulama-ulama khos lainnya, seperti Syekh K.H.
Zainal Ilmi ( Guru Anang Ilmi), Tuan Guru Haji Abdul Qadir Noor (Guru
Dodol atau Guru Janggut), Kyai Suntul (Syekh Muhammad Ismail) dan
Ulama-ulama lainnya yang menguasai bidang perajahan dan ilmu
kepahlawanan islami.
Cemeti
Ali berbeda dengan senjata pecut, cambuk atau Cemeti Amarasulli yang
terbuat dari besi atau kuningan.
Pakem komponen Cemeti Ali diantaranya
terdiri dari Rajahan, Media dan isian pendukung lainnya. Terhadap
pembuatan Rajahan tentunya memenuhi kaidah ilmu rajahan / wafak,
sedangkan media atau badan dari Cemeti itu sendiri menggunakan bahan
pilihan yang memiliki energi tuah aktif secara alami yang kuat atau
bahan pilihan yang dapat diaktifkan energi alaminya.
Oleh karenanya
diperlukan pemilahan bahan yang selektif, juga tidak jarang cemeti Ali
pengisiannya ditambah dengan isian pendukung yang memboster antara
energi Rajahan dan energi tuah alami Media atau badan cemeti tersebut.
Akan tetapi tidak menutup kemungkinan adanya Cemeti Ali tanpa rajahan
dengan diisi doa khusus oleh seorang Guru.
Pada
masa-masa setelah kemerdekaan Indonesia, khususnya pada masyarakat
Banjar, masih memiliki cemeti ali yang pada umumnya untuk sarana
keselamatan, tolak bala, pertahanan, penjagaan dari serangan ghaib
maupun fisik, perlindungan dari segala niat jahat, melumpuhkan lawan
dari jarak dekat maupun jarak jauh.
Adalah
sangat berbahaya sekali jika memukul dengan cemeti Ali atau ketika
sedang memakai cemeti Ali, karena bisa membuat yang terpukul mati atau
lumpuh permanen, gila atau kerusakan pada sistem
syaraf, sehingga sangat tidak dianjurkan untuk sembarang pukul kepada orang lain.
Kemudian
sesuai perkembangan zaman untuk kemaslahatan tuntutan kehidupan sosial
masyarakat dewasa ini, tuah cemeti ali tidak hanya kepada sarana
perperangan saja, tetapi energinya meliputi energi yang dapat memicu
pemakai untuk meraih rezeki, menarik daya simpati, kharisma dalam diri,
wibawa, mendapat kemudahan dalam pergaulan, kesehatan dan hal-hal yang
tidak terduga lainnya, yang pada intinya merupakan perluasan makna dari
suatu keselamatan tersebut, serta tidak hanya dapat dipakai oleh
muslim-muslimah saja tetapi diperkenankan digunakan oleh masyarakat
non-muslim, sesuai khas dari islam itu sendiri sebagai Rahmatan lil
‘alamin.
Bahwa Cemeti Ali tidak dimaksudkan agar seseorang menjadi jagoan premanisme.
Karakteristik
Cemeti Ali adalah sebagai sarana keselamatan agar terhindar dari
kezholiman dan menuntut pemakainya agar tidak melakukan perbuatan
zholim, durhaka, merampok dan perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh
agama, karena akan berpengaruh kepada tuah cemeti ali itu sendiri.
CARA MERAWAT CEMETI ALI
Mengenai
perawatan energi Cemeti Ali utamanya adalah tidak menaruhnya
sembarangan, jangan sampai terlangkahi atau dibuat
main-mainan,tempatkanlah dan perlakukan dengan baik, memandang dengan
khidmad atas Karunia Allah, tidak dibawa maksiat, menjaga agar tidak
terkena najis, diharum-harumkan ( diasapi dupa/bukhur atau diolesi
minyak harum) agar energi positif Cemeti Ali semakin kuat.
Adapun
pada Cemeti Ali Perisai Raga Taqwa ada beragam spesifik tuahnya, karena
tergantung jenis bahan dan rajahannya, namun tuah utamanya tetap sama,
sehingga ada beberapa penamaan Cemeti Ali Perisai Raga Taqwa, yaitu :
- Cemeti Ali Ulin Manang H9
- Cemeti Ali Gaharu
- Cemeti Ali Pakubumi
- Cemeti Ali Ulin Manang
- Cemeti Ali Tanduk Pupul
- dan masih ada beberapa jenis lainnya
Dengan
keragaaman jenis cemeti diatas, Kami tidak mengklaim Cemeti Ali Perisai
Raga Taqwa yang paling hebat.
Hanya saja merupakan bentuk keseriusan
kami menghadirkan benda bertuah dan bermanfaat dengan wujud cemeti ali
yang asli dan bersanad untuk orang banyak sesuai perkembangan kebutuhan masyarakat yang juga beragam.
Karena tidak hanya sesuai untuk kondisi
sosial-geografis regional kalimantan selatan saja, tetapi kepada
kondisi sosial-geografis Nusantara bahkan dimaksudkan kondisi
sosial-geografis global internasional (sesuai maksud sifat rahmatan lil
‘alamin).
Sedangkan bagi anda yang menginginkan piranti sarana keselamatan dengan power super maka kami merekomendasikan cemeti ali tanduk pupul super jubah perang H9.
Mengenai
tuahnya tidak perlu kami jelaskan panjang lebar dengan kalimat
retorika, tetapi dapat disimak secara bijak dari testimoni-testimoni
yang telah merasakan manfaat Cemeti Ali Perisai Raga Taqwa.
Pada
akhirnya Cemeti Ali Tanduk pupul super H9 merupakan bagian dari seni (keindahan ilahiah)
dalam menjaga diri dan keluarga, sehingga menumbuhkan kesadaran jiwa
yang waspada dan peduli akan pentingnya Keselamatan, Kedamaian dan
Kehormatan.
Posting Komentar untuk "Cemeti Ali Tanduk Pupul Jubah Perang H9"
Berkomentarlah dengan bijak !